BAB I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Pemenuhan
kebutuhan pangan merupakan target utama pemerintah di bidang pertanian.
Degradasi lahan seperti penurunan kesuburan tanah, pengelolaan lahan yang tidak
tepat seperti pemupukan tidak berimbang serta pencemaran sumberdaya tanah dan
air merupakan salah satu penyebab terjadinya leveling off produksi pangan
terutama padi. Permasalahan yang sama juga dialami oleh banyak negara
berkembang. Dari persepsi termodinamika, sistem pertanian saat ini dianggap
sebagai sistem pertanian yang paling tidak efisien dibandingkan sistem
pertanian di masa lalu dilihat dari kalori yang dihasilkan dibandingkan dengan
jumlah kalori yang dibutuhkan untuk memproduksi pupuk sebagai sarana
produksinya (Anane-fenin, 2008). Peningkatan
ketahanan pangan membutuhkan suatu inovasi teknologi yang dapat memecahkan
persoalan dalam managemen pengelolaan lahan. Penggunaan input (pupuk dan
pestisida) yang berlebihan menyebabkan ketidakseimbangan sumberdaya alam
seperti keracunan tanaman, polusi tanah dan air serta pemborosan biaya saprodi.
Dilain pihak kekurangan unsur hara menyebabkan penurunan produktivitas lahan.
Teknologi
nano relatif belum dikenal di Indonesia terutama di bidang pertanian. Apa sebenarnya
teknologi nano itu sendiri, bagaimana wujud dan pengaplikasian nyata dalam bidang
pertanian menjadi tanda tanya besar bagi banyak peneliti dan praktisi pertanian
saat ini.
1.2. Batasan Masalah
Perkembangan
teknologi nano dewasa ini sudah sangat maju, termasuk dalam
bidang pemupukan
tanaman. Dengan teknologi nano dihasilkan pupuk-pupuk berukuran nano (nano
fertilizer) baik dalam bentuk tepung (nano powder) maupun cair. Penggunaan pupuk
nano yang berukuran super kecil (1 nm = 10-9 m) memiliki keunggulan lebih
reaktif, langsung mencapai sararan atau target karena ukurannya yang halus,
serta hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil. Sehingga hasil pertanian optimal
dapat dicapai dengan hanya mengaplikasikan sejumlah kecil pupuk nano. Dengan
demikian, penggunan pupuk akan sangat efisien, efektif dan dapat menurunkan
biaya produksi. Dengan keunggulankeunggulan tersebut maka pupuk nano diharapkan
dapat menjadi terobosan teknologi peningkatan produksi pertanian.
Tujuan Penulisan
Secara umum, tujuan dari Penulisan Ilmiah ini yaitu, agar
penulis dapat memahami bagaimana kita
memanfaatkan teknologi dalam berbagai bidang atau dalam hal ini pertanian.
Selain itu juga bertujuan untuk menambah wawasan penulis di bidang teknologi
nano.
Penulisan Ilmiah ini juga bertujuan untuk meneliti, apakah
alat yang telah di buat oleh penulis ini, sudah bekerja sesuai dengan yang di
harapkan, sehingga layak di terapkan di banyak pertanian di Indonesia.
1.4. Metode
Penulisan
1.4.1. Perbaikan
proses produksi/metoda pembuatan pupuk berteknologi nano
Hasil
kegiatan tahun pertama untuk proses produksi atau metoda pembuatan pupuk berteknologi
nano masih perlu disempurnakan agar dapat diproduksi dalam jumlah banyak.
1.4.2.
Reformulasi dan seleksi pupuk majemuk berteknologi nano untuk tanaman
padi, tomat dan
jagung
Kegiatan
ini terdiri dari dua sub kegiatan, yaitu: (1) formulasi pupuk majemuk
berteknologi
nano, dan (2) seleksi formula pupuk majemuk. Kegiatan pertama merupakan kegiatan
laboratorium sedangkan kegiatan kedua dilaksanakan di rumah kaca Balai Penelitian
Tanah.
a. Formulasi
pupuk majemuk berteknologi nano untuk tanaman padi, sayuran dan
palawija
b. Seleksi
formula pupuk majemuk berteknologi nano untuk tanaman padi, sayuran
dan palawija
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam Penulisan Ilmiah ini terdiri
dari 4 (lima) bab yaitu :
BAB
I PENDAHULUAN
Pada
bab ini penulis menguraikan tentang latar belakng masalah, batasan masalah,
tujuan penulisan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB
II LANDASAN TEORI
Bab
ini menjelaskan tentang semua yang berhubungan dengan alat yang di rancang
penulis.
BAB III
PERANCANGAN ALAT
Dalam bab perancangan alat ini, penulis menganalisa
rangkaian baik secara diagram blok rangkaian maupun secara diagram rangkaian
seutuhnya, komponen-komponen yang digunakan, tabel pengujian alat, serta
aplikasi yang digunakan untuk menunjang alat yang di buat sehingga dalam
penggunaannya akan semakin jelas dan mudah dimengerti.
BAB IV
PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari
penjelasan alat yang di buat penulis, dan saran dari penulis tentang Penuliusan
Ilmiah ini.