Hampir seluruh persoalan hidup bermula dari ketidakmauan
kita menerima hidup ini apa adanya. Kita tak mampu berkompromi pada kenyataan.
Kita tak sudi melepaskan kacamata paradigma dan melihat realitas secara
sederhana. Kita lebih suka bermain-main dengan persepsi. Kita lebih senang
berlindung membenarkan pikiran diri sendiri. Padahal itu adalah bentuk lain
dari belenggu sehari-hari. Mari, sejenak kita pejamkan mata. Menemukan
kesejukan pikiran. Menggali ketentraman perasaan. Menyentuh jiwa yang tenang. Menekuri
setiap tarikan nafas. Menyadari keberadaan kita di bumi ini. Meneguhkan kembali
ikrar kita pada semesta yang agung. ikrar untuk mencurahkan yang terbaik bagi
hidup ini, dan membiarkan tangan-tanganNya menuntun setiap gerak kita
sehari-hari. Jadilah pihak yang selalu optimis dan berusaha untuk melihat
kesempatan di setiap kegagalan. Jangan bersikap pesimis yang hanya melihat
kegagalan di setiap kesempatan. Orang optimis melihat
donat, sedangkan orang pesimis melihat lubangnya saja. Anda dapat mengembangkan
keberhasilan dari setiap kegagalan. Keputusasaan dan kegagalan adalah dua batu
loncatan menuju
keberhasilan. Tidak ada elemen lain yang begitu berharga bagi Anda jika saja
Anda mau mempelajari dan mengusahakannya bekerja untuk Anda. Pandanglah setiap masalah
sebagai kesempatan. Ingat....Hanya bila cuaca cukup gelaplah Anda bisa melihat
bintang. Adakalanya tiba masa-masa sulit, yang membuat hidup terasa penuh kepedihan dan keluh kesah. Namun pada saatnya
jua tibalah masa kegembiraan, yang membuta hidup terasa ringan dan terang.
Tanpa sadar bibir kita basah dengan senyuman. Sesungguhnya kesedihan,
kegembiraan, kekecewaan, keriangan, dan emosi-emosi lain hanyalah sementara.
Sebagaimana sesaatnya malam ditelan siang. Tak selamanya kesedihan dan
kegembiraan melanda Anda. Semua itu datang silih berganti, tanpa dapat selalu
dinanti. Yang perlu Anda pahami adalah kesementaraan ini. Kesementaraan
menunjukkan bahwa emosi-emosi itu bukanlah milik Anda. Ia hanya sebuah tawaran
dari alam yang menuntun tindakan dan sikap Anda. Ia bukanlah Anda. Saat gembira
sadarilah kegembiraan itu. Saat sedih, pahamilah kesedihan itu. Saat Anda penuh
dengan kesadaran akan emosi Anda , saat itu anda bersentuhan dengan jiwa yang
tenang milik Anda. Ada sebuah telaga indah, airnya sejuk, jernih dan tenang.
Permukaannya berkilau, bukan hanya karena memantulkan sinar rembulan, namun
batu – batu pualam yang ada di dasarnya juga memancarkan cahaya. Kedamaian
selalu meliputinya. Sayangnya,
telaga itu tak mudah di jangkau. Ia terletak di tengah hutan lebat yang
dipagari oleh semak berduri.
Pepohonan tinggi dan binatang buas menghadang setiap langkah ke sana. Siapa pun
yang mampu menemui dan mereguk keindahannya, raja rimba pun tunduk dan patuh
padanya. Telaga itu adalah hati nurani anda, yang senantiasa menyerukan
ketentraman batin. Kesejukan regukan airnya memberi makna pada hidup anda.
Sedangkan rimba lebat penuh dengan binatang buas adalah wujud dari pikiran,
emosi, hawa nafsu dan persepsi indrawi yang selalu menghalangi jalan anda.
Tanpa disadari ia pun dapat melukai diri anda. Namun, bila anda telah menemukan
suara hati nurani itu, maka kekuatan dan kedamaian melingkupi anda. Temukan
telaga jernih milik anda. Itulah anugerah paling berharga yang harus anda
pegang teguh dalam hidup ini...
Demikian artikel tersebut saya sampaikan dengan gaya bahasa saya sendiri, apabila ada kesalahan mohon dimaafkan